Alergi Seafood, Anak Ini Meninggal Karena Hirup Asap Ikan - Detikcom

Jakarta - Anak ini meninggal lantaran menghirup asap ikan yang sedang dimasak. Para ahli sebut kasus alergi makanan seperti itu memang ada namun langka.

Adalah Cameron, anak lelaki berusia 11 tahun yang berlibur ke rumah neneknya di New York, Amerika. Sesampainya di sana, ia langsung ikut memasak ikan di dapur.

Semenjak itu, napas Cameron selalu berbunyi. Ia memang menderita alergi seafood. Sayang, mesin nebulizer yang kerap digunakan Cameron saat terserang alergi tidak berkerja dengan baik. Sehingga Cameron mulai mengalami sesak napas.

Alergi Seafood, Anak Ini Meninggal Karena Hirup Asap Ikan

Foto: Istock

"Saat itulah saya menelepon 911," jelas sang ayah, Steven Jean-Pierre pada The Washington Post (03/01).

Cameron lantas dilarikan ke rumah sakit terdekat. Sayangnya, nyawa Cameron tak tertolong. Juru bicara Kantor Kepala Pemeriksa Medis di New York City belum menyatakan penyebab kematian Cameron secara pasti. Namun sang ayah yakin bahwa putranya meninggal lantaran menghirup asap ikan yang dimasak.

Cameron sendiri dikenal sebagai anak yang baik di sekolah maupun di rumahnya. Ia masuk dalam jutaan anak Amerika Serikat yang menderita alergi makanan. Sebab menurut Food Allergy Reaserch & Education, hampir 6 juta anak di sana diperkirakan memiliki alergi makanan, termasuk alergi salmon, tuna dan halibut.

"Reaksi alergi dapat ditimbulkan dari uap atau asap yang dihasilkan dari memasak hidangan laut," jelas Dan Adela Taylor selaku ketua pusat alergi dan asma di Klinik Mayo, Eau Claire.

Foto: Istock

Menurutnya, protein ikanlah yang punya peran atas reaksi alergi saat menghirup uap atau asap hidangan laut.

"Artikel-artikel penelitian yang diterbitkan mengindikasi protein ikan dideteksi dalam uap dan asap selama memasak atau memproses (hidangan laut). Mungkin saja seseorang yang terpapar uap atau asap, terutama di ruang tertutup, bisa mengalami reaksi alergi," tambahnya.

Menurutnya, reaksi alergi yang disebabkan oleh asap hidangan laut memang pernah ada. Tapi presentasinya sangat kecil dan jarang.

Foto: Istock

"Ada beberapa laporan kasus terkait reaksi alergi yang parah, termasuk anafilaksis dari penghirupan asap saat memasak ikan, tapi presentasi yang sangat jarang," pungkasnya.

Tapi Anna Nowak-Wegrzyn, seorang profesor pediatri di Sekolah Kedokteran Icahn di Rumah Sakit Mount Sinai, New York, menekankan bahwa reaksi alergi tidak hanya disebabkan dengan mencium alergen tapi juga menghirup partikel yang dilepaskan ke udara dengan memasak, mengukus atau memanggang hidangan laut.

Nowak-Wegrzyn bahkan menuturkan kalau ia punya seorang pasien yang alergi terhadap susu. Pasien itu akan batuk-batuk dan mulai sesak napas saat berjalan di kedai kopi.

(dwa/dwa)

Let's block ads! (Why?)