Search

Jokowi: Kebangetan Kalau Kita Kalah Urusan Nangkap Ikan - detikFinance

Jakarta - Potensi sumber daya laut bisa menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang paling besar dalam hal produksi ikan. Bukan malah kalah dengan negara tetangga.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan, sekitar dua pertiga wilayah Indonesia adalah perairan. Itu artinya Indonesia memiliki potensi besar dalam hal produksi ikan.

"Masa laut segede itu, kita masih kekurangan ikan. Ini yang nggak bener yang nangkap atau ikannya yang lari ke mana-mana?," kata Jokowi saat silaturahmi bersama pelaku usaha perikanan tangkap di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (30/1/2019).


Jokowi bilang, sekitar 7.000 kapal illegal fishing sudah tidak ada lagi di Indonesia. Hal itu karena pemerintah yang aktif memerangi kapal maling ikan.

Hanya saja, Jokowi mendapatkan laporan bahwa produksi ikan hasil tangkap tanah air jumlahnya masih sedikit. Padahal, sudah tidak ada lagi pelaku illegal fishing.

"Pikiran saya seperti itu kadang-kadang. Kebangetan sekali kalau kita kalah sama negara kanan kiri kita urusan nangkap ikan," kata Jokowi.


Jokowi juga menyerahkan 1.163 izin Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) dan Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) kepada pelaku usaha perikanan tangkap yang diundang ke Istana Negara.

Mantan Wali Kota Solo ini juga menyampaikan bahwa tujuan pemerintah mengatur penangkapan ikan agar potensi sumber daya bisa dinikmati oleh generasi yang akan datang, bukan hanya untuk sekarang saja.

"Kita ingin SDA laut kita berikan manfaat yang berkelanjutan tidak hanya untuk kita namun untuk anak cucu kita. Sehingga pengaturan-pengaturan kita dalam penangkapan ikan mestinya ada pengaturannya. Tidak bebas semaunya. Itu yang memang negara harus mengatur," jelas dia. (hek/ara)

Let's block ads! (Why?)

Baca Berikut nya https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4407483/jokowi-kebangetan-kalau-kita-kalah-urusan-nangkap-ikan

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Jokowi: Kebangetan Kalau Kita Kalah Urusan Nangkap Ikan - detikFinance"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.