TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berharap ikan bisa menjadi santapan wajib bagi masyarakat Indonesia. Menurut dia, konsumsi pangan masyarakat seyogyanya tidak hanya berkutat pada karbohidrat, seperti beras dan jagung, namun juga makanan yang mengandung protein dan omega.
Baca: Susi Pudjiastuti Jelaskan Soal Izin Lokasi Reklamasi Teluk Benoa
Selain lebih sehat dan mengandung omega yang penting bagi otak, Susi Pudjiastuti menyebut ikan memiliki harga yang lebih terjangkau ketimbang sumber protein lain, misalnya daging sapi. "Saya ingin ikan menjadi sebuah makanan wajib di setiap rumah because it is cheaper, because it is healthier, and the omega is very important for the brain development of our people,” ujar Susi dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Ahad, 27 januari 2019.
Berdasarkan data World Health and Seafood Congress, Susi Pudjiastuti berujar dalam 100 gram ikan terdapat 210 Omega 3 yang baik bagi perkembangan mata, otak, dan jaringan syaraf lainnya.
Susi Pudjiastuti terus menekankan pentingnya makan ikan. Sebab, menurut dia, meski institusi pendidikan bisa dibangun, bila IQ sebagai salah satu material dasar pembangunan manusianya buruk, maka fasilitas itu tidak dapat banyak membantu.
Karena itu, Susi Pudjiastuti mengatakan masyarakat harus mengonsumsi makanan yang dapat membantu pengembingan kapasitas otak. "Hal ini penting untuk menciptakan generasi bangsa yang lebih aktif, gesit, dan cepat dengan skill motorik dan generik yang mumpuni."
Selaras dengan gagasan itu, KKP terus mengampanyekan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan. Tujuannya, mendorong angka konsumsi ikan di masyarakat yang masih tergolong rendah. Tahun 2019, Susi menargetkan peningkatan angka konsumsi ikan nasional menjadi 54,46 kg per kapita. Angka itu lebih besar dibandingkan target tahun lalu sebesar 50,65 kg per kapita yang terealisasi sebesar 50,69 kg per kapita.
Di samping itu, Susi Pudjiastuti mengingatkan bahwa di masa yang akan datang setiap bangsa harus siap menghadapi perang. Namun, berbeda dengan sebelumnya di mana perang adalah tentang politik dan ideologi, perang di masa depan adalah soal ketahanan pangan dan energi
Oleh karena itu, ikan disebut Susi Pudjiastuti sebagai komoditas penting dalam mempersiapkan perang tersebut. Ikan yang dimaksud bisa berasal dari tangkapan, baik di laut atau perairan lainnya, maupun ikan dari hasil budidaya.
“Kalau kita mau menjadi bangsa besar yang mampu bersaing di era globalisasi yang sudah tak ada sekat dan batasan, sudah tidak ada garis demarkasi lagi antara people movement, business movement, dan technology, maka kon.sumsi makanan orang Indonesia harus berkualias,” kata Susi Pudjiastuti.
Baca: Susi Pudjiastuti Dapat Penghargaan 100 Pemikir Terbaik di Dunia
Meskipun zaman dan teknologi terus berkembang, Susi Pudjiastuti mengatakan ikan akan terus dibutuhkan sebagai bahan makanan. Pasalnya seberapa pun dunia berubah, namun pada dasarnya manusia membutuhkan pangan. "Kita perlu ma kan, kita perlu kenyang," ujarnya. Di saat yang bersamaan, intelejensia manusia juga semakin luar biasa. Level peningkatan kapasitas, kapabilitas, dan intelektualitas manusia berkembang sangat cepat.
Baca Berikut nya https://bisnis.tempo.co/read/1169370/kenapa-susi-pudjiastuti-ingin-ikan-jadi-makanan-wajib-rakyat-riBagikan Berita Ini
0 Response to "Kenapa Susi Pudjiastuti Ingin Ikan jadi Makanan Wajib Rakyat RI? - Tempo.co"
Posting Komentar