Ternyata Panjang Ikan Menunjukkan Berapa Banyak Telur yang ...

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Berdasarkan penelitian bahwa saat ini ikan yang tertangkap kebanyakan memiliki panjang 30 cm hingga 38 cm.

Padahal ikan tersebut dewasa saat berukuran 44 cm dan baru bisa memijah (bertelur) saat panjangnya 44 cm tersebut.

"Panjang 30 cm dan 38 cm bawah belum bisa menghasilkan keturunan tertangkap, sehingga populasi perikanan kita belum sehat populasinya," kata Pakar Konservasi Sumber Daya Perikanan, Abdul Halim dalam workshop perikanan berkelanjutan dan konservasi perairan di Indonesia, yang dilaksanakan di CTC Center for Marine Conservation Sanur, Denpasar, Sabtu (20/20/2018).

Ia menambahkan, nilai SPR atau indeks potensi kemampuan ikan memijah yang baik yaitu 40 persen sehingga populasi ikan bisa dikatakan sehat.

Jika kurang maka sumber daya perikanan masih berada pada garis merah.

"Kalau 20 persen harus ada intervensi agar mencapai angka 40 persen untuk keberlanjutan ikan," katanya.

Cara untuk mengatasi hal itu yaitu dengan membentuk kawasan konservasi.

Misal ikan kerapu saat kawin berkumpul di kawasan tertentu, sehingga bisa dengan menutup kawasan kawin tersebut, sementara nelayan hanya menangkap ikan di sekitarnya bukan pada tempat konservasi tersebut.

Selain itu, sebelum ditangkap berikan ikan tersebut memijah minimal sekali saja.

"Ada model LBSPR atau menduga kondisi dengan panjang ikan dalam mengelola sumber daya ikannya, kita hanya memerlukan data panjang ikan untuk mengetahui apakah ikan tersebut sudah bisa memijah atau belum," imbuhnya.

Sementara itu, Senior Program Manager CTC, Hesti Widodo menambahkan, kerapu sebangsanya saat memiliki panjang 40 cm menghasilkan 350 ribu larva atau telur, saat panjang ikan 50 cm menghasilkan 1 juta larva, dan saat panjang 60 cm menghasilkan 3 juta telur.

"Ini artinya kalau nangkap ikan kecil yang belum memijah akan memperkecil ketersediaan ikan," katanya. (*)

Let's block ads! (Why?)