Untuk bisa masuk ke pasar Amerika dan Eropa, maka industri perikanan dalam negeri harus menyiapkan diri. Salah satunya dengan memanfaatkan ICS di mana merupakan tempat proses di sisi hilir mulai dari pemilihan, pembersihan, penyimpanan hingga pengemasan produk perikanan berlangsung.
“Dengan ICS produk yang keluar sudah bisa langsung kita ekspor,” lanjut dia.
Adapun untuk daerah produsen patin Indonesia saat ini, wilayah Sumatera masih yang terbesar dengan menyumbang 68,07 persen produksi patin nasional, Riau 8,14 persen, Kalimantan Selatan 10,06 persen, Kalimantan Tengah 8,81 persen, Jambi 6,43 persen, dan Jawa Barat 6,4 persen.
"Untuk itu, daerah-daerah produsen atau sentra patin akan terus kami maksimal, dengan memaksimalkan ICS nya sehingga ekspor patin nasional bisa terus kita tingkatkan,” paparnya.
Selain itu, KKP juga akan mem-branding patin nasional dengan nama Indonesia Pangasius yang artinya Patin Indonesia. Rencannya akan peluncuran merek ini akan dilakukan pada pameran di Dubai akhir bulan ini.
“Branding itu penting, jika patin Vietnam namanya Dori Fish, Patin kita namanya Indonesia Pangasius. Pangasius sendiri diambil dari nama Pangasius hypophthalmus nama ilmiah dari ikan patin sendiri,” tandas dia.
Baca Berikut nya https://www.liputan6.com/bisnis/read/3676291/ri-berpeluang-ambil-pasar-ekspor-ikan-patin-vietnam-di-as-dan-eropaBagikan Berita Ini
0 Response to "RI Berpeluang Ambil Pasar Ekspor Ikan Patin Vietnam di AS dan ..."
Posting Komentar