SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Tingkat konsumsi ikan di Kota Malang saat ini masih rendah. Tercatat setiap tahun setiap keluarga di Kota Malang hanya mengonsumsi sekitar 28 Kilogram. Jumlah tersebut tentu saja masih cukup jauh dari target konsumsi ikan yang mencapai 70 Kg pertahun.
Untuk itu, Pemkot Malang menggelar acara untuk mengkampanyekan gemar makan ikan di salah satu swalayan di kawasan Jl Sarangan, Kota Malang, Minggu (14/10/2018).
Kampanye tersebut dilakukan untuk memotivasi masyarakat untuk lebih banyak mengonsumsi ikan. Dalam kesempatan tersebut Wali Kota Malang, Sutiaji juga hadir untuk bisa memberikan kampanye untuk masyarakat agar lebih gemar mengonsumsi ikan.
Usai kegiatan, Wali Kota Malang, Sutiaji mengakui bahwa saat ini tingkat konsumsi ikan di kota Malang masih rendah. Untuk itu, melalui kegiatan kampanye tersebut diharapkan konsumsi ikan bagi masyarakat kota Malang bisa meningkat sesuai standar yang ada yakni 70 Kilogram per tahun.
"Indonesia yang dikenal sebagai negara Maritim justru kalah dengan Jepang yang luas lautnya masih kalah dari Indonesia. Untuk itu, jika kampanye ini nanti berhasil tentunya Indonesia tak perlu lagi terlalu banyak melakukan ekspor ikan, lantaran untuk mencukupi kebutuhan ikan lokal," terangnya Minggu (14/10/2018).
Lebih lanjut, kandungan protein serta vitamin dalam ikan memang cukup banyak. Hal itu, tentunya bisa memberikan pengaruh terhadap anak-anak dalam masa pertumbuhan. Termasuk juga dalam hal kecerdasan mereka.
"Harapanya budaya gemar makan ikan ini memiliki korelasi dengan tingkat kecerdasan anak. Sehingga kedepan keluarga di kota Malang dan Indonesia bisa semakin meningkat tingkat pertumbuhan serta kecerdasanya. Terutama bagi anak-anak," imbuhnya.
Sutiaji menargetkan paling tidak dalam beberapa tahun ke depan tingkat konsumsi ikan di kota Malang bisa meningkat. Paling tidak dirinya berharap dalam beberapa tahun ke depan tingkat konsumsi ikan di kota Malang bisa meningkat dua kali lipat dari sebelumnya.
"Insya Allah untuk kota Malang nantinya akan coba kami berlakukan paling tidak dalam sepekan harus ada tiga kali menu ikan untuk konsumsi. Nantinya juga kami berharap ada muncul pembudidaya baik ikan air tawar maupun ikan lainya disetiap kecamatan untuk memenuhi kebutuhan ikan masyarakat," jelasnya.
Tanggapan positif datang dari masyarakat yang turut hadir pada acara tersebut. Salah satunya adalah Prihastuti yang mengakui bahwa seruan makan ikan tersebut sangat bagus untuk masyarakat. Sebab, kandungan protein dan vitamin dalam ikan memang sangat bagus. Utamanya untuk anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan.
"Saya rasa ini seruan yang bagus. Sebab, selama ini memang belum banyak masyarakat yang mau mengonsumsi ikan. Padahal mengonsumsi ikan sangat bagus bagi tubuh," katanya.
Untuk itu, dirinya berharap selain mengkampanyekan untuk gemar makan ikan, pemkot Malang juga harus bisa memfasilitasi agar masyarakat bisa memperoleh akses mudah dalam membeli ikan. Sehingga gemar makan ikan yang dikampanyekan bisa benar-benar terlaksana.
"Mudah-mudahan saja apa yang dikampanyekan pemerintah bisa benar-benar berjalan dengan baik," terangnya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Bambang, salah satu pembudidaya ikan di kecamatan Lowokwaru. Ia menilai bahwa kampanye gemar makan ikan tersebut sangat bagus untuk mengedukasi masyarakat bahwa mengkonsumsi ikan merupakan hal yang bagus. Namun, Bambang menilai ada beberapa kendala yang dihadapi untuk kota Malang. Salah satunya adalah kota Malang tidak memiliki laut.
"Mungkin salah satu caranya adalah dengan melakukan budidaya sendiri secara sederhana. Saya rasa dengan cara itu bisa sedikit mencukupi kebutuhan konsumsi ikan masyarakat," tandasnya.
Baca Berikut nya http://suryamalang.tribunnews.com/2018/10/14/tingkat-konsumsi-ikan-masih-rendah-wali-kota-malang-kampanyekan-gemar-makan-ikanBagikan Berita Ini
0 Response to "Tingkat Konsumsi Ikan Masih Rendah, Wali Kota Malang ..."
Posting Komentar