Search

Nutrisi ikan gabus melebihi salmon

Ilustrasi masakan ikan gabus.

Ilustrasi masakan ikan gabus. | Thanakorn Phophat /Shutterstock

Ternyata ikan gabus jauh lebih bernutrisi ketimbang ikan salmon. Pasalnya, sejenis ikan predator yang hidup di perairan tawar daerah tropis ini bukan hanya berprotein tinggi, tapi juga sarat kandungan albumin.

"Ikan ini punya kandungan protein hingga 80,55 persen dan 33,07 persen albumin," ujar General Manajer PT Medika Laboratories, Daniel Thian pada Okezone.

Albumin merupakan salah satu protein penting bagi tubuh manusia yang diproduksi organ hati dan dilepaskan secara terus menerus ke dalam darah.

Albumin berperan mengatur tekanan osmotik darah hingga menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Dan salah satu fungsi utamanya, yaitu semacam alat penyalur nutrisi ke seluruh tubuh.

Di tubuh, asupan nutrisi yang tinggi sekalipun bisa tak bermanfaat bila tidak tersalur dengan baik.

Daniel memaparkan, pemenuhan nutrisi merupakan kunci diet seimbang yang baik bagi kesehatan, di samping berolahraga.

Dalam sehari, lanjutnya, kita perlu memperhatikan kebutuhan karbohidrat maksimal 1300 kalori, lemak 300 kalori dan protein mencapai 50-60 gram.

Karenanya, keberadaan albumin yang mampu mengubah protein menjadi plasma protein dalam darah, membuat kandungan nutrisi dalam ikan gabus jauh lebih optimal diserap tubuh.

Dengan demikian, ikan gabus yang memiliki kandungan albumin melimpah bisa menjadi solusi pemenuhan kebutuhan nutrisi. "Jadi lebih baik dibanding Salmon," imbuh Daniel.

Salmon, khususnya yang liar merupakan salah satu makanan tersehat di dunia karena tinggi nilai gizi. Terutama kandungan omega 3, vitamin D, dan protein. Protein ikan salmon bahkan melebihi ikan gabus, 56,3 gram protein per 100 gram.

Kendati begitu, Albumin dalam serat otot salmon yang bisa Anda lihat dengan jelas sebagai zat berwarna putih mirip lemak ketika salmon dimasak terlalu matang, masih kalah jumlah dari ikan gabus.

Jadi tak heran jika kadar nutrisi ikan bernama ilmiah Channa striata itu juga lebih tinggi ketimbang makanan lain.

Dari 100 gram ikan gabus Anda dapat memperoleh 25,2 gram protein, lebih tinggi dibanding ayam (18,2 gram), daging sapi (18,8 gram) maupun telur (12,8 gram). Pun 25,5 persen lebih tinggi dibanding kadar protein ikan bandeng dan kakap (20 persen), ikan mas (16 persen), ataupun ikan sarden (21,1persen).

Dengan kata lain, ikan gabus lebih bermanfaat bagi pembentukan dan pertumbuhan otot, juga memperbaiki gizi buruk.

Tak hanya itu, kadar albumin tinggi dalam ikan gabus juga terbukti memiliki banyak manfaat kesehatan. Menariknya, bukti-bukti yang tersaji sebagian besar merupakan hasil eksperimen peneliti Indonesia.

Sebuah tinjauan studi tahun 2012 oleh peneliti dari Universitas Brawijaya (Unbraw) di Malang, menyimpulkan bahwa ekstrak ikan gabus merupakan sumber potensial Albumin dan protein yang juga mengandung asam amino lengkap serta mikronutrien seperti zinc, selenium, dan zat besi.

Tinjauan itu membenarkan bahwa komponen penyusun protein ikan gabus yang lengkap bisa mempercepat penyembuhan penyakit infeksi serta berperan sebagai anti inflamasi.

Ikan gabus juga mengandung asam lemak seperti Eicosapentaenoic acid (EPA), Docosahexaenoid Acid (DHA) yang berperan dalam menjaga fungsi otak dan retina mata.

Selain itu, ekstrak ikan gabus dapat meningkatkan kadar albumin secara signifikan pada penderita hipoalbuminemia--kekurangan nutrisi. Pun mempercepat proses penyembuhan luka pada pasien pasca operasi.

Jadi, kata ahli Obstetri dan Ginekologi Dr Taufik Jamaan, kepercayaan masyarakat zaman dulu untuk mengonsumsi banyak ikan gabus sebelum operasi ternyata bukanlah mitos.

Pada 2016, dua peneliti dari Jurusan Biologi Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) menemukan bahwa ekstrak ikan gabus bisa dijadikan obat diabetes, sekaligus antioksidan efektif bagi penderita diabetes.

Walau baru diuji coba pada hewan, obat itu mampu menurunkan kadar gula darah dan memperbaiki jaringan pankreas yang rusak. Kerusakan jaringan pankreas bisa menyebabkan terjadinya hiperglikemik atau kadar gula berlebih dalam darah.

Pada 2017, tim peneliti Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) berhasil menciptakan makanan ringan berupa pie tinggi nutrisi bagi pasien gagal ginjal yang menjalani terapi hemodialisis atau cuci darah.

Pie itu dibuat dari bahan baku tinggi protein seperti ikan gabus dan tepung jagung dengan tujuan mengurangi kemungkinan komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Sebab, proses cuci darah diketahui menghabiskan banyak daya dan memangkas sejumlah nutrisi tubuh sehingga meningkatkan risiko kurang gizi.

Di lain tempat, peneliti Unbraw mengembangkan kolagen halal dan ramah lingkungan dari sisik ikan gabus.

Terbaru, tim peneliti yang terdiri dari mahasiswa dan dosen Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB menemukan bahwa ikan gabus liar ataupun yang dibudidayakan sama-sama berpotensi sebagai antioksidan dan antihipertensi.

Ikan bertubuh panjang dengan kepala besar agak gepeng mirip ular ini dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat karena memiliki nilai ekonomi tinggi dan dapat dijadikan sebagai pilihan pengobatan dengan harga yang lebih terjangkau.

Ia pun membantu petani memberantas hama keong pemakan padi. Meski begitu, ikan gabus juga merugikan karena kerakusannya bisa memusnahkan ikan-ikan kecil yang jadi sumber makanan utamanya.

Let's block ads! (Why?)

Baca Berikut nya https://beritagar.id/artikel/gaya-hidup/nutrisi-ikan-gabus-melebihi-salmon

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Nutrisi ikan gabus melebihi salmon"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.