Search

Atasi Perubahan Iklim, KKP Kembangkan Budidaya Ikan Nila Sistem ...

Sukabumi, Gatra.com – Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan ujicoba teknologi budidaya system bioflok untuk ikan Nila di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (18/4) kemarin. Sebelumnya sistem bioflok sudah diterapkan pada ikan lele dengan hasil yang memuaskan.


Untuk ikan Nila ini DJPB melakukan kerja sama dengan peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB).

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto mengatakan, penerapan dan pengembangan budidaya ikan Nila sistem bioflok merupakan hasil inovasi tanpa henti yang terus dilakukan oleh DJPB terhadap teknologi yang efektif dan efisien termasuk dalam penggunaan sumberdaya air, lahan dan mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim.

”Fenomena perubahan iklim, penurunan kualitas lingkungan global, perkembangan dan ledakan jumlah penduduk merupakan tantangan dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan sehingga mau tidak mau harus diantisipasi, karena secara langsung akan berdampak pada penurunan suplai bahan pangan bagi masyarakat,” ujar Slamet dalam pesan tertulis, di Jakarta, Kamis (19/4)

Slamet berharap semua pelaku perikanan budidaya terus mengedepankan Iptek dalam pengelolaan usaha budidaya ikan yang berkelanjutan. Intinya dengan kondisi saat ini, produktivitas budidaya harus bisa dipacu dalam lahan terbatas dan dengan penggunaan sumberdaya air yang efisien.

Budidaya sistem bioflok juga merupakan salah satu solusi mengatasi adanya penertiban keramba jaring apung (KJA) di perairan umum seperti danau, waduk dan lainnya. Selama ini masyarakat mengandalkan perairan umum sebagai tempat berbudidaya ikan Nila sebagai komoditas utamanya.

Keunggulan sistem ini adalah pada pembesaran ikan nila telah mampu meningkatkan produktivitas hingga 25-30 kg/m3 atau 12-15 kali lipat jika dibandingkan dengan di kolam biasa yaitu sebanyak 2 kg/m3.

Selain itu dapat meningkatkan kelangsungan hidup atau survival rate (SR) hingga lebih dari 90 % dan tanpa pergantian air, air tidak berbau, sehingga tidak mengganggu lingkungan sekitar.

Kemudian, waktu pemeliharaan lebih singkat, dengan benih awal yang ditebar berukuran 8-10 cm, selama 3 bulan pemeliharaan, benih itu mampu tumbuh hingga ukuran 250-300 gram/ekor, sedangkan untuk mencapai ukuran yang sama di kolam bisa membutuhkan waktu 4-6 bulan.

Secara bisnis, budidaya ikan Nila juga sangat menguntungkan. Harganya cukup baik dan stabil di pasaran yaitu Rp 22 ribu per kg.



Editor: Arief Prasetyo

Let's block ads! (Why?)

Baca Berikut nya https://www.gatra.com/rubrik/nasional/pemerintahan-pusat/318264-

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Atasi Perubahan Iklim, KKP Kembangkan Budidaya Ikan Nila Sistem ..."

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.