Search

Menyantap Menu Olahan Ikan Kalengan

Daging ikan yang rentan dengan kesegarannya, menjadi bahan pangan yang kerap diawetkan. Dan tidak hilang nilai gizinya meski diawetkan.

Selain praktis, olahan ikan kalengan juga lezat sebagai menu sajian untuk keluarga. Soal kandungan nutrisi da­lam ikan kalengan? tak perlu terlalu khawatir, nilai gizi dari ikan kaleng juga tetap tinggi.

Sebagai salah satu teknologi pengawetan bahan makanan, pen­galengan aneka bahan makanan sejatinya sudah dimulai sejak ratusan tahun lalu, yakni pada 1795 oleh Nicolas appert.

Ikan kaleng sendiri merupa­kan ikan ataupun produk ikan yang telah melalui pemrosesan, yakni dikemas dalam kaleng kedap udara. Setelah itu diberi panas untuk mema­tikan bakteri di dalamnya serta mematangkan ikan.

Tak hanya ikan, pada dasarnya beragam bahan makanan juga bisa dikemas dalam kalengan, mu­lai dari daging, sayuran bahkan hingga buah-buahan. Daging ikan yang rentan dengan kesegarannya menjadi bahan pangan yang kerap di awetkan. Di pasaran akan mudah sekali menjumpai kalengan dari beragam ikan.

Beberapa jenis ikan kalengan yang mudah di jumpai di Indone­sia biasanya adalah ikan salmon. salmon sendiri sudah mulai diawet­kan sejak abad ke 19. Selain salmon, tuna juga menjadi jenis ikan lain yang kerap diawetkan dalam kalen­gan. Tuna siap pakai kerap diguna­kan sebagai isian untuk sandwich.

Jenis ikan lain yang populer dan mudahdi temukan sebagai ikan ka­lengan adalah ikan makarel dan ikan sarden. Kedua jenis ikan ini kerap dianggap sama.

Padahal keduanya berbeda. Ikan makarel masuk dalam jenis kelu­arga scombridae bersama dengan tuna dan juga bonito. Harganyapun bisanya jauh lebih tinggi dari ikan sarden.

Sementara itu ikan sarden menjadi salah satu ikan kalengan yang cukup familiar di Indonesia. Penyajiannya dalam kaleng bisanya sudah disertai dengan saus seba­gai bumbu. Mulai dari saus tomat hingga saus pedas.

Alhasil, anda hanya tinggal me­nambahkan beberapa bumbu atau bahan makanan tambahan untuk mengkreasikan ikan sarden kalengan untuk menjadi menu santapan yang lezat di meja makan anda di rumah.

Tetap bergizi

Dibanding ikan segar, kandungan nutrisi dalam ikan kaleng me­mang cenderung menurun. Meski demikian, bukan berarti ikan kaleng, adalah makanan “sampah”. Ikan kaleng tetap memiliki nilai gizi yang cukup tinggi.

Pakar gizi dari IPB, Profesor Ali Khomsan mengatakan penurunan nilai gizi bahan makanan termasuk didalamnya ikan akan berkurang melalui proses pemasakan. Baik pada teknik masak yang digunakan maupun lama waktu dalam proses memasak itu sendiri.

Meski, ada penurunan nilai gizi dalam ikan kalengan namun itu tidak terlalu signifikan. “Saya rasa paling hanya satu persen. Jadi tidak masa­lah,” kata Prof Ali saat acara pelun­curan program ABC Sobat Cerdas.

Teknik dan proses dalam pen­golahan ikan kemasan, lanjut Ali tidak akan serta merta menurunkan kandungan nilai gizi dalam ikan kemasan tersebut karena umumnya teknologi yang digunakan dalam proses pengalengan ikan adalah me­masak dalam suhu tinggi dan waktu yang singkat.

“Justru kalau kita masak ikan lama sampai berjam-jam itu yang membuat kandungan gizinya men­jadi berkurang,” tambah Ali.

Terlebih lanjut Ali, ikan-ikan yang digunakan dalam ikan kalengan um­umnya merupakan jenis ikan laut dengan kandungan gizi tambahan berupa omega tiga.

Zat gizi omega tiga ini umumnya tidak didapati pada ikan-ikan air tawar. “Kaya sarden, makarel itukan ikan-ikan laut. Jadi selain protein juga mengandung asam omega dan itu baik untuk asupan gizi kita,” kata Ali menambahkan.

Untuk menambah nilai gizi da­lam ikan kemasan, lanjut Ali, para ibu bisa nemambahkan bahan tambahan lain saat mengolah ikan kalengan. Misalnya dengan menam­bahkan tomat atau jenissayuran lainnya, seperti kacang panjang atau buncis dan lain sebagainya.

Berdasarkan buku tabel komposisi pangan indonesia dari persatuan ahli gizi Indonesia yang terbit 2009 lalu, ikan kalengan atau sarden ini memi­liki nilai protein yang cukup tinggi.

Ikan kaleng mengandung air 72.7 gram, energi 109 kkal, protein 19.9 gram,lemak 1.8 gram dan karbo­hidrat 3.4 gram. Jadi tak perlu ragu mengolah ikan kalengan. nik/E-6

Kelezatan Daging Ikan Gurami

Selain terbuat dari bahan dasar ikan yang masih segar, pro­ses pengolahan ikan goreng gurame ini biasanya diolah dengan rajikan bumbu tradisional yang masih segar.

Selain memiliki tekstur daging yang lembut, rasa dagingnya pun lezat. Ikan gurame dikenal sebagai ikan air tawar dan memiliki nilai gizi yang tinggi.

Proses pengolahan ikan gurame pun banyak ragamnya, dan salah satunya adalah digoreng kering dan disajikan dengan sambal kecap, sambal tomat, atau sambal terasi. Untuk jenis sambalnya tergantung selera.

Daging ikan gurame goreng, terasa nikmat pada saat masih dalam keadaan hangat. Gurih dan lezatnya daging ikan ini bisa kita nikmati dari mulai gigitan pertama hingga kunyahan terakhir.

Untuk ukuran ikan gurame yang disajikan, biasanya memliki berat minimal 500 gram, tidak ter­lalu besar untuk dapat disantap. Namun, bila kita ingin menikmati dengan ukuran yang lebih besar bisa dinikmati bersama.

Dan, sajian menu kuliner ikan gu­rame goreng banyak disajikan atau ditawarkan di dalam menu hidan­gan restoran atau rumah makan. Se­bagai pelangkap menu ikan gurame goreng ini, bisa melengkapi dengan lalapan sayuran dari timun, tomat, atau pun daun selada.

Sebagai bahan pangan, ikan merupakan sumber protein, lemak, vitamin, dan mineral yang sangat baik. Keunggulan utama protein ikan dibandingkan dengan produk lainnya adalah kelengkapan kompo­sisi asam amino dan kemudahannya untuk dicerna.

Di antara jenis ikan air tawar, gurame boleh dibilang merupakan ikan yang paling enak disantap. Tak hanya itu, jenis ikan ini juga ter­masuk ikan yang aman dikonsumsi anak-anak, karena duri yang ada pada ikan ini hanya ada adi bagian tengah saja, durinya pun berukuran besar-besar sehingga mudah dilihat, dan meminimalkan risiko tertelan duri ikan.

Lantas, apa sesungguhnya man­faat yang terkandung pada ikan gurame itu? Menurut Chef Ahmad, memang semua jenis ikan pada da­sarnya mempunyai kandungan yang sama baik dari segi gizi, vitamin, protein yang baik, dan lain seba­gainya.

Protein yang terkandung pada ikan gurame dipercaya sangat bagus untuk perkembangan tubuh dan daya pikir. Ikan Gurame merupakan ikan asli perairan Indonesia yang telah menyebar di sekitar Asia Teng­gara dan China.

“Tetapi, sebagai jenis ikan kon­sumsi, sejauh ini gurame dinikmati berbagai kalangan hanya dari dag­ingnya saja. Sehingga tak heran jika olahan makanan berbahan dasar ikan gurame, pasti memiliki cita rasa tinggi,” terang Chef Ahmad.

Dia menjelaskan, ikan gurame memiliki sebutan yang beragam, khusus di Indonesia, sebutan Ikan Gurame sesuai dengan bahasa daer­ah setempat, di pulau Jawa biasanya di sebut ikan gurameh.

Kemudian orang Sunda dan Be­tawi mengenalnya dengan sebutan Gurame, orang sumatera memang­gilnya kalau, kala, atau kaloi, di Kalimantan ikan ini akrab disebut sama dengan sebutan masyarakat di Sumatera yaitu kala atau kalui, se­dangkan dalam bahasa inggris ikan ini dikenal dengan nama gouramy.

Ikan ini merupakan ikan jenis omnivora. Makanan pokok ikan ini adalah fitoplankton, zooplankton, serangga, dan daun tumbuhan lunak, tumbuhan air merupakan makanan favorit mereka, sebut saja tumbuhan kangkung air dan genjer.

Selain itu, gurame juga menyukai tumbuhan darat seperti daun talas atau sente, daun papaya, daun sing­kong, dan kangkung dalam budidaya pemberian daun seperti daun talas di sarankan untuk selingan pakan gurame.

Karenanya, ikan gurame senang memakan tumbuhan, memiliki kadar protein yang sangat tinggi dan kandungan lemak yang rendah.

Perlu diketahui juga bahwa ikan gurame sebetulnya tak terbatas hanya bisa dinikmati dagingnya saja. Tetapi, bagian tubuh lainnya juga bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menghasilkan sesuatu, tentu­nya kalau semua itu digarap secara optimal.

Seperti pada bagian sisik ikan misalnya, bagian ini dapat dijadikan bahan hiasan atau dekorasi yang memiliki nilai seni tinggi, tak hanya sisik, sirip pun bisa disulap menjadi gantungan kunci nan indah. Sedang­kan telurnya dapat dijadikan sebagai sarana untuk menjaga vitalitas tubuh agar terus hidup sehat. yun/E-6

Tumis Sarden Daun Pepaya

Sebagai ikan kalengan, Sarden ABC dikenal karna keprakti­sannya. Selain potongan ikan sarden, Sarden ABC juga dileng­kapi dengan saus dengan beberapa pilihan rasa.

Meski demikian tidak ada salah­nya untuk menambahkan bahan-bahan makanan lain dalam olahan sajian sarden anda agar lebih lezat dan menambah nilai gizi dari sajian sarden anda. Salah satunya dengan menambah daun pepaya.

Bahan :

1 kaleng ikan sarden ABC•

2 siung bawang putih iris tipis•

4 butir bawang merah, iris•

3 ikat daun pepaya, rebus, • tiriskan dan potong-potong

Garam secukupnya•

Gula pasir sesuai selera•

I cm.lengkuas memarkan•

2 sdm minyak untuk menumis•

I papan petai, kupas dan belah • menjadi dua.

50 ml santan kental•

Cara membuat:

Panaskan minyak,tumis 1. bawang merah dan bawang putih sampai harum bersama dengan lengkuas.

Setelah harum, masukan 2. daun pepaya yang sudah direbus dan dipotong-po­tong.

Tuangi dengan ikan sarden 3. bersama dengan sausnya dan juga santan kental. Tambah­kan petai dan masak hingga matang. Sajikan.

Tips:

Untuk menghindari rasa pahit 1. dari daun pepaya, tambahkan tanah lempung saat merebus daun pepaya.

Cuci bersih daun pepaya lalu 2. rebus kembali. Sementara jika ingin daun pepaya tetap hijau, bisa menambahkan baking powder saat proses perebusan.

Let's block ads! (Why?)

Baca Berikut nya http://www.koran-jakarta.com/menyantap-menu-olahan-ikan-kalengan/

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Menyantap Menu Olahan Ikan Kalengan"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.