Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Dalam empat bulan terakhir, harga ikan di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) meroket. Bahkan ada ikan yang sebelumnya hanya Rp 25 ribu/ekor, kini dijual seharga Rp 70 ribu/ekor. Kondisi ini sangat dikeluhkan masyarakat, termasuk pedagang ikan keliling/penggalas.
Minimnya persediaan ikan basah di pasaran yang membuat harganya melambung, membuat warga harus datang langsung dermaga Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Ujong Serangga, Susoh, menunggu awak boat nelayan membawa pulang hasil melaut.
“Harga ikan yang dijual oleh mugee (pedagang ikan keliling) sudah di luar batas kewajaran. Karena itu kami pun terpaksa membeli ikan langsung di PPI dan harus datang pagi-pagi sekali agar bisa membeli ikan dengan harga wajar. Meski sebenarnya masih cukup mahal dibanding sebelumnya,” kata warga yang ditemui di dermaga PPI Ujong Serangga.
Baca: Ratusan Nelayan Abdya Kelimpungan, Stok Solar di SPDN Susoh Sudah 10 Hari Kosong
Sementara, seorang pedagang ikan keliling, Darwis, mengatakan bahwa pedagang terpaksa menjual dengan harga tinggi. Karena harga yang dibeli dari nelayan juga tinggi.
“Kami sadar harga ikan saat ini sudah mulai tak wajar. Malah, karena harga dari nelayan sangat tinggi, sejumlah pedagang sering membatalkan membeli ikan karena khawatir tidak ada warga yang mau membelinya,” katanya.
Amatan Serambinews.com, ketika ikan hasil tangkapan dalam jumlah kecil didaratkan di, warga dan pedagang ikan (penggalas ikan) langsung berebut menawar harga.
Pemandangan yang sama, terlihat ketika awak nelayan perahu robin (perahu mesin) mendaratkan ikan segar di pantai Ujong Serangga, tidak jauh dari dermaga PPI pada siang hari.
Namun banyak warga dan pedagang yang kecewa dengan harga yang ditetapkan nelayan. Seperti ikan tongkol ukuran sedang biasanya Rp 25.000 sampai Rp 30.000 per ekor, kini melonjak menjadi Rp 60.000 sampai Rp 70.000 per ekor.
Ikan karang yang bisanya dijual Rp 120.000 per ikat, naik menjadi Rp 150.000 per ikat. Bahkan untuk ikan karang jenis terbaik harganya mencapai Rp 200.000 per ikat. Padahal biasanya hanya Rp 150.000 per ikat.
Sedangkan untuk jenis ikan anakan yang bisanya dijual Rp 10.000 sampai Rp 15.000 per tumpuk, melonjak menjadi Rp 20.000 sampai Rp 25.000 per tumpuk.
Baca: Gelombang Tinggi di Abdya, Harga Ikan Basah Melambung Tinggi
Terkait meroketnya harga ikan di kabupaten ini, Panglima Laot Abdya, Hasanuddin menjelaskan bahwa hal ini karena minimnya ikan hasil tangkapan nelayan yang sudah terjadi sejak empat bulan lalu.
“Menurun hasil tangkapan nelayan boat bagan, disebabkan arus deras dan angin kencang yang terjadi secara lokal. Sehingga nelayan terkendala memasang jaring pada malam hari,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, saat ini pasokan ikan hanya mengandalkan tangkapan nelayan yang menggunakan perahu mesin dan dengan alat tangkap pancing, yang jumlah tangkapannya jauh lebih sedikit dari nelayan boat bagan.
“Hal inilah yang membuat harga ikan di Abdya menjadi sangat mahal,” kata Hasanuddin.(*)
Baca Berikut nya http://aceh.tribunnews.com/2018/11/15/harga-ikan-di-abdya-tembus-rp-70-ribuekor-ini-penyebabnyaBagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Ikan di Abdya Tembus Rp 70 Ribu/Ekor. Ini Penyebabnya"
Posting Komentar