BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Minimnya penjual ikan endemik Kalsel dipertanyakan Kepala Badan Riset
dan Sumber daya Manusia, Kementerian Kelautan dan Perikanan (BRSDM-KKP) Ir Sjarief Widjaja.
Dalam kunjungannya ke Banjarbaru, Sabtu (03/10/2018) Syarief menyebut ikan endemik Kalsel sudah minim di pasaran dan minim disediakan untuk hidangan makan.
Ikan khas Kalsel misalnya Jelawat, Taba dan Seluang sudah sulit ditemukan termasuk di rumah makan Kalsel sendiri. Sebutnya harusnya ikan endemik bis menjadi pilihan lain masyarakat untuk makan ikan, tak hanya selalu makan ikan nila, mas dan patin.
"Indonesia punya 5500 spesies ikan, tapi nyatanya tak semua jenis ikan itu bisa ditemukan dengan mudah padahal ada banyak spesies ikan yang jenisnya ikan konsumsi," terangnya.
Oleh karena itu ia mengingatkan perguruan tinggi agar membina masing-masing daerahnya agar mampu mengembangkan industri perikanan sehingga ragam ikan bisa dinikmati masyarakat dan tak terancam punah.
Baca: SEDANG BERLANGSUNG Live Streaming Indosiar Bali United vs Madura United Liga 1 2018
Baca: Hasil Kualifikasi MotoGP Malaysia 2018: Marc Marquez Pole Position, Valentino Rossi Mengejutkan
" Kalau untuk Kalsel jelas ikan yang jadi PR untuk dikembangkan ikan jenis Seluang, Taba dan Papuyu. Ini harus domestikasi dalam skala masif," tambahnya kepada Banjarmasinpost.co.id.
Ia juga mengatakan akan mendukung perguruan tinggi ULM dalam domestikasi ikan-ikan endemik di Kalsel.
Banyaknya ikan-ikan yang mulai terancam punah dibenarkan dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan ULM, Pahmi Ansyari. Terangnya dalam seminar Perikanan dan Kelautan ke lima yang membahas tentang Peranan Riset Perikanan dan Kelautan dalam
Kebijakan Pembangunan di Era Revolusi Industri 4.0 di Grand Q Dafam Hotel Banjarbaru tersebut bahwa sudah menjadi tugas para dosen dan Fakultas Perikanan dan Kelautan untuk menginventarisasi ikan-ikan yang mulai langka di Kalsel.
Namun terangnya tak hanya menginvetarisir, pihaknya juga melakukan konservasi, penjinakan dan pembenihan.
Namun ULM sebutnya lebih fokus ada penelitian perikanan rawa. Seperti yang sudah dibuat di stasiun research ikan rawa di Sungai Malang Hulu Sungai Utara.
Baca Berikut nya http://banjarmasin.tribunnews.com/2018/11/03/minim-dijual-rumah-makan-sjarief-pertanyakan-ikan-endemik-kalsel-seperti-jelawat-dan-saluangBagikan Berita Ini
0 Response to "Minim Dijual Rumah Makan, Sjarief Pertanyakan Ikan Endemik ..."
Posting Komentar