Umumnya ikan yang diimpor adalah permintaan khusus seperti untuk kebutuhan restoran.
"Kita impor ikan-ikan mahal, yang dipakai untuk orang orang asing. Misalnya ikan salmon, trout. Intinya kan yang dipakai untuk restoran-restoran internasional dari restoran itu kan juga termasuk impor," jelasnya kepada detikFinance, Selasa (25/9/2018).
Beberapa jenis ikan salmon dan trout memang khusus disediakan untuk para wisatawan yang datang ke Indonesia.
"Salmon, trout ada juga dari ikan Jepang dan itu digunakan untuk orang- orang Jepang. Kalau itu bisa ada di Indonesia nggak usah impor," katanya.
Sebagai informasi sebelumnya, kinerja ekspor produk perikanan Indonesia Januari sampai dengan November 2017 sebesar US$ 4,09 miliar dengan volume ekspor 979.910 ton. Tren ekspor Januari-November 2017 mengalami kenaikan 8,12% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 3,78 miliar
Jika dilihat tren 5 tahun ke belakang, 2012-2017 naik 1,71% per bulan dengan kenaikan volume 1,63% per bulan.
Di sisi lain, nilai dan volume impor sampai dengan November 2017 mencapai US$ 433.380 dan 346.350 ton. Tren impor Januari-November 2017 mengalami kenaikan 14,43% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Akan tetapi, hal ini tidak berpengaruh terhadap nilai neraca perdagangan karena persentase impor hanya 10,31% terhadap nilai ekspor. (dna/dna)
Baca Berikut nya https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4228789/pengusaha-ikan-kalau-ada-di-indonesia-kita-nggak-imporBagikan Berita Ini
0 Response to "Pengusaha Ikan: Kalau Ada di Indonesia Kita Nggak Impor"
Posting Komentar