MEDAN, KOMPAS.com - Sebelas nelayan warga Pematangbaru Dusun II Kepulauan Perjuangan, Kecamatan Teluknibung, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, diduga melakukan pencurian ikan di perairan Pulau Panipahan, Kecamatan Palika dan perairan Pulau Halang, Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau, pada Minggu (9/9/2018) malam.
Satuan Polisi Air Polres Rohil yang mendapat laporan langsung melakukan pengejaran dan penindakan dengan menurunkan empat personel Gakkum Satpolair Polres Rohil ke wilayah hukum Polsek Panipahan.
Petugas melakukan pengadangan dan memberikan tembakan, namun tidak diindahkan para pelaku. Mereka malah menabrak kapal yang dibawa polisi.
"Personel menembak ke arah kapal, mengenai badan kapal tiga pelaku. Satu di antaranya meninggal dengan luka tembak di dada. Dua orang lagi kritis dengan luka di kepala dan pinggul," kata Kapolres Rohil AKBP Sigit Adiwuryanto, kepada wartawan pada Senin (10/9/2018) petang.
Baca juga: Menteri Susi Duga ada Pencurian Ikan di Sulut oleh Perusahaan Filipina
Pelaku yang tewas bernama Manggor, dua lain yang kritis adalah Agus dan Iwan. Sementara, delapan pelaku lain yakni Sumiran alias Sumpel (41), Izil alias Geleng (34), Nuryadin Saputra (23), Zulkifli alias Ikip (24), Hery alias Herman alias Eman (25), Karlan alias Alan, dan Safrudin alias Udin (45).
Sigit mengatakan, para pelaku diduga melakukan illegal fishing dengan mencuri kerang. Para pelaku memasuki perairan Rohil dengan menumpangi tujuh kapal.
Para pelaku dan barang bukti kapal penangkap kerang milik Omsi (39), warga Jalan Kereta Api Kelurahan II Kepuluan Kota Tanjungbalai, Kecamatan Teluknibung, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, serta 50 goni kerang diamankan di Satpolair Polres Rohil di Bagansiapi-api.
"Kapolsek dan kanit provost Polsek Panipahan sudah membawa pelaku yang meninggal dan terluka ke rumah duka di Sumatera Utara. Informasi tambahan, selama ini sudah sering kapal nelayan dari luar Rohil melakukan pencurian hasil laut. Ini sangat meresahkan masyarakat," ujar Sigit.
Tiba di Medan
Dua pelaku yang mengalami luka tembak yakni Irwansyah (31) dan Agus Salim (26) tiba di Rumah Sakit Umum Pemerintah Haji Adam Malik Medan (RSUPHAM) pada Senin (10/9/2018) sekira pukul 18.22 WIB.
Saat ini, keduanya sedang menjalani perawatan usai menjalani operasi akibat luka tembak yang mereka alami.
"Keduanya masuk dengan kondisi luka tembak. Irwansyah mengalami luka tembak di paha kanan dan Agus Salim di bagian kepala. Keduanya sudah menjalani operasi," kata Humas RSUPHAM, Rosario Dorothy Simanjuntak, Selasa (11/9/2018) malam.
Baca juga: Menteri Susi: Saya Bisa Selesaikan Pencurian Ikan karena Pak Jokowi Berani
Dia mengatakan, kondisi Irwasyah stabil. Saat ini, masih dirawat di kamar bedah karena baru selesai operasi.
Jika keadaannya membaik, akan dipindahkan ke ruang rawat inap biasa. Irwasyah ditangani dokter spesialis bedah orthopedi.
Sementara kondisi Agus Salim pasca-operasi masih dirawat intensif di ICU, karena menderita luka tembak di bagian kepala yang cukup serius.
"Pasien Agus masih menggunakan ventilator dan ditangani oleh dokter spesialis bedah syaraf. Kedua pasien ini warga Tanjungbalai," ujar Rosario.
Baca Berikut nya https://regional.kompas.com/read/2018/09/11/21072911/3-nelayan-sumut-terkena-tembakan-aparat-terkait-kasus-pencurian-ikan-di
Bagikan Berita Ini
0 Response to "3 Nelayan Sumut Terkena Tembakan Aparat Terkait Kasus ..."
Posting Komentar