Antok Purwanto, pedagang ikan Pasar Setonobetek, mengakui hal itu. “Ikan nila langka, padahal banyak yang cari untuk makanan sehari-hari sampai sajian untuk acara,” ungkapnya saat dijumpai Jawa Pos Radar Kediri.
Antok mengakui, harga ikan ini termasuk mahal. Per kilogramnya hingga Rp 40 ribu. Padahal, biasanya harga normal di kisaran Rp 25 ribu hingga Rp 28 ribu. Kenaikan ini sejak satu minggu lalu. “Pasokannya terbatas,” katanya.
Pengiriman terlambat. Pasokan ikan nila yang dikirim pun tak seperti biasa. “Biasanya kalau seperti ini, pemasok juga memasok ikan nila di Jakarta dan Bali, Kediri tinggal sisanya saja. Makanya sedikit,” imbuh laki-laki 40 tahun ini.
Apakah kenaikan harga karena momen Natal dan Tahun Baru? Antok menggeleng. Dia hanya menjelaskan bila kondisi pasokan ikan nila tidak sebanyak biasanya. Sedangkan permintaan terus meningkat. “Ini ikannya juga kecil-kecil, biasanya kalau kecil-kecil sekilonya dapat sepuluh ekor. Kalau besar ya bisa 3 sampai 4 ekor,” paparnya.
Masih di lokasi sama, Sukemi, yang berdagang ikan mengakui hal serupa. “Nila itu banyak dicari tapi tersedianya di pasar cuma sedikit,” ungkap perempuan yang akrab disapa Emi ini.
Dia menjual ikan nila Rp 40 ribu per kilogramnya. Kenaikan harga terhitung sebesar Rp 15 ribu. Itu mulai dari harga Rp 25 ribu ke Rp 28 ribu, lalu ke Rp 35 ribu hingga Rp 40 ribu.Perempuan 56 tahun ini mengakui, perubahan musim menjadi salah satu faktor produksi ikan ini. Musim yang minim hujan dianggap menghambat budidaya ikan air tawar.
Terkait ketersediaan bahan pangan seperti ikan nila tersebut, Ellyn T. Brahmana, kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri mengatakan, ketersedian bahan pangan memang perlu diwaspadai. Sebab, hal itu beriringan dengan meningkatnya permintaan.
(rk/baz/die/JPR)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Permintaan Tinggi, Harga Ikan Nila di Pasar Melonjak - Jawa Pos"
Posting Komentar