Search

Dari Olahan Dedak dan Cumpuran Ikan Sisa, Pembudidaya Ikan di Batanghari Hasilkan Pakan Ikan Sendiri - Tribun Jambi

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Abdullah Usman

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BULIAN - Melonjaknya harga pakan ikan dipasaran, membuat kelompok pembudi daya ikan di Kabupaten Batanghari, sebagian mulai memproduksi pakan sendiri.

Hingga saat ini, masih terdapat beberapa kendala yang dialami oleh pembudidaya ikan di Batanghari, selain faktor alam yang sebagian besar menjadi masalah pembudidaya ikan di Batanghari karena mereka bergantung pada kondisi sungai Batanghari yang saaat ini mulai tercemar.

Selain itu, permasalahan lainnya yang dihadapi pembudidaya ikan diantaranya terkait permasalahan pakan. Dimana hingga saat ini, untuk memenuhi kebutuhan pakan, banyak pembudidaya merasa kewalahan.

Baca: Anak Krakatau Diawasi, Suara Dentuman Beberapa Kali Terdengar, Pakar: Biasanya Tak Begini

Baca: Terpidana Kasus Gratifikasi Sertifikat Prona di Tebo, Bayar Denda Rp 100 Juta ke Kejari

Baca: VIDEO: Terdampar karena Tsunami di Selat Sunda, Penyu Raksasa Dilepaskan Kembali ke Laut

Permasalahan diperikanan, terutama pakan dalam pertahun bisa mengalami kenaikan harga hingga dua bahkan tiga kali.

"Untuk mengatasi itu beberapa kelompok tani sudah membuat pakan sendiri melalui bantuan mesin pembuat pakan dari pusat. Berbahan dedak dan ikan rucah sisa. Sehingga menjadi pakan jenis (pelet)," ujar Kabid Produksi Perikanan Dinas perikanan dan ketahanan pangan Batanghari, Syofyan.

Dikatakan Sofyan, dalam perhari satu kelompok tersebut dapat memproduksi pakan hingga 1 ton dibantu dengan tenaga mesin tadi, dengan bahan baku yang memadai dan mudah dijumpai.

Sedangkan untuk kuliatas terbaik tentu tergantung pada bahan pakan itu sendiri. Semakin baik bahan yang digunakan, tentu akan semakin baik pula kualitas pakan yang dihasilkan.

"Selain itu pakan pembuatan sendiri (pakan mandiri) cenderung lebih murah, dan lebih paten dari pakan pasaran," ujarnya.

Dikatakannya pula dengan memproduksi pakan sendiri tersebut, terbilang lebih menghemat kantong dengan asumsi harga berbeda Rp 3 ribu dari pakan pabrik. Di Batanghari, pengembangan pakan mandiri satu diantaranya sudah ada di Kecamatan Pemayung.

Let's block ads! (Why?)

Baca Berikut nya http://jambi.tribunnews.com/2018/12/26/dari-olahan-dedak-dan-cumpuran-ikan-sisa-pembudidaya-ikan-di-batanghari-hasilkan-pakan-ikan-sendiri

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Dari Olahan Dedak dan Cumpuran Ikan Sisa, Pembudidaya Ikan di Batanghari Hasilkan Pakan Ikan Sendiri - Tribun Jambi"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.