Search

Senja Kala Nggendam Ikan di Purbalingga

Barangkali, Sugianto menjadi salah seorang angkatan terakhir para penggendam di Purbalingga. Keahlian itu nyaris punah karena kerusakan ekosistem sungai.

Perhimpunan Alam Ganesha Muda (PPA Gasda) pernah melakukan penelitian di Sungai Klawing tahun 2011 silam. Dari tiga metode menangkap ikan, yakni memancing, menjala, dan nggendam di sepanjang garis sungai, keahlian nggendam ini hanya segelintir ditemukan.

Ketua Harian PPA Gasda, Taufik Katamso (43) menuturkan, beberapa dari mereka sudah pensiun. Ikan Tor Tambra, Palung (Hampala), dan Bujur Bosok yang jadi langganan hasil nggendam sudah jarang ditemukan di kedhung-kedhung.

Menurut dia, keahlian menggendam bukanlah profesi. Tukang rogoh itu pada umumnya berprofesi sebagai petani atau buruh tani yang jika pada musim tangkap ikan terjun ke sungai.

Tukang nggendam khusus menangkap ikan-ikan besar, paling kecil berukuran setengah kilogram hingga paling besar mencapai 5 kilogram. Namun, pendangkalan akibat penambangan sungai dan penangkapan ikan dengan metode setrum serta portas mengikis habitat mereka.

"Tanah sungai remuk akibat penambangan, saat terbawa banjir tanah akan mengendap di dasar sungai, menutup dasar kedung di ruas arus," katanya.

Padahal, kedung merupakan ruang hidup tempat berlindung bagi ikan, ular, dan tetumbuhan air. Di sana juga sebagai tempat pelaminan saat ikan mulai prosesi mijah (berkembang biak).

Saat mijah, ikan tidak hanya bersembunyi di gorong-gorong dan celah bebatuan. Mereka mencari pasangan di dekat permukaan.

"Musim nggendam dahulu ditandai ketika masuk musim kemarau, ketinggian air di kedung mulai surut dan terlihat lebih jernih," ujar Taufik.

Jika terlihat ikan itu, para penggendam mulai menyelam mengejar ikan-ikan besar yang secara insting akan bersembunyi di celah bebatuan, sehingga mudah ditangkap. Karena itu, para penggendam tidak memerlukan bantuan penerangan. Cukup bermodal cahaya purnama.

Para penggendam, menurut Taufik, hanya akan menjadi cerita jika kerusakan sungai terus berlanjut. Dalam ramalan Jayabaya tinggal menunggu tahun untuk kali ilang kedhunge (sungai hilang lubuknya).

"Kedung sebagi ceruk harapan barangkali hanya bersisa di buku cerita rakyat," katanya.

Simak video pilihan berikut ini:

Setelah pagi tadi tertangkap, ikan predator Arapaima Gigas asal sungai Amazon, kembali berhasil ditangkap di aliran sungai Brantas Rolag Gunungsari Surabaya.

Let's block ads! (Why?)

Baca Berikut nya https://www.liputan6.com/regional/read/3586699/senja-kala-nggendam-ikan-di-purbalingga

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Senja Kala Nggendam Ikan di Purbalingga"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.