PURWAKARTA - Kondisi air di Sungai Citarum, saat ini sudah sangat memprihatinkan. Bahkan, kandungan logam berat, semisal merkuri dan bakteri berbahaya sudah mencemari air di sungai terbesar di Jawa Barat itu.
Imbasnya, tiga sumber mata air besar, yakni Waduk Kaskade (Saguling, Cirata, Jatiluhur) yang tersuplai dari sungai tersebut turut tercemar. Sehingga, hasil perikanan di tiga waduk ini tidak layak di konsumsi, baik itu ikan yang hidup di alam liar maupun yang dibudidayakan di Kolam Jaring Apung (KJA).
Demikian paparan yang disampaikan Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Doni Munardo, dalam kegiatan lokakarya penyusunan aksi pecepatan pengendalian pencemaran dan kerusakan DAS Citarum di Hotel Plaza Indah Purwakarta, Rabu (28/2/2018).
Dalam kesempatan itu, Doni juga sempat menyinggung soal kotornya Sungai Citarum saat ini. Hasil kajian jajarannya, saat ini sungai tersebut tak ubahnya sebuah tempat pembuangan kotoran terbesar.
Setiap harinya, kata dia, sampah yang dibuang ke sungai tersebut mencapai 20.462 ton. Dari jumlah sampah tersebut, 71 persen di antaranya tidak bisa diangkut ke daratan.
"Saat ini, Sungai Citarum sangat terkenal akan kekotorannya. Sampah yang dibuang ke Citarum berbagai ragam," ujar Doni dalam paparannya.
Adapun sampah yang terdapat di aliran Sungai Citarum ini, jenisnya bervariasi. Yakni, mulai dari sampah rumah tangga, limbah pabrik, sampai limbah medis.
Bahkan, selain ceceran limbah medis, di sungai ini pun terdapat potongan tubuh manusia dan kantong darah terinveksi HIV/AIDS. Tak hanya itu, bangkai-bangkai hewan juga sudah banyak yang dibuang ke sungai yang menjadi sumber kehidupan warga Jabar ini.
Maka sangat wajar, dampaknya kualitas air di sungai ini menurun. Bahkan, kondisi ini pun sudah berlangsung dari hulu sampai hilir.
Menurutnya, air Citarum sebenarnya sudah tak layak konsumsi. Sebab, tak hanya bermacam-macam limbah, kandungan logam berat seperti merkurinya pun sudah sangat tinggi. Belum lagi, bakteri e-coli dan lainnya.
Kondisi ini, juga terjadi pada air tiga waduk di Jabar. Yakni, Waduk Saguling, Cirata dan Jatiluhur. Mengingat, selama ini suplai air untuk tiga waduk ini bersumber dari aliran Citarum. Dengan begitu, hasil perikanan di waduk Kaskade ini tidak lagi layak konsumsi. Karena, dipastikan telah tercemar loga berat.
"Ikan di tiga waduk ini, dipastikan sudah tercemar limbah, bakteri, dan logam berat. Makanya, tidak lagi layak konsumsi," ujar Doni.
Untuk itu, pihaknya meminta kepada pemerintah kabupaten yang mempunyai tiga waduk itu, untuk segera menyetop budidaya ikan air tawar di lokasi tersebut.
Sebab, jika terus-terusan dibiarkan, maka masyarakat bukannya sehat setelah mengonsumsi ikan di lokasi ini. Justru, akan sakit akibat terpapar limbah yang ada dalam tubuh ikan tersebut.
"Dengan kondisi air Citarum seperti ini, sebenarnya untuk air baku yang ke Jakarta juga sudah tidak layak konsumsi," tambah dia.
Makanya, tak heran jika Presiden Joko Widodo langsung turun tangan menyikapi problem tersebut. Menurutnya, penanganan Citarum ini, memang harus dari hulu ke hilir. Tidak bisa ditangani sendiri. Perlu ada kesadaran masyarakat juga.
Termasuk, kata dia, 50 persennya harus ditangani secara hukum. Supaya, ada efek jera dan sanksi yang tegas. Jika tidak begitu, maka penanganan Citarum tak akan beres sampai kapan pun.
Pemerintah menargetkan, program Sungai Citarum bersih ini akan selesai dalam tujuh tahun kedepan. Diharapkan, kedepan hulu Citarum akan kembali hijau. Hutan lindung dan hutan konservasinya akan kembali terjaga. Mata airnya juga akan kembali hidup.
Tak hanya itu, kedepan tidak ada lagi rumah tangga, pabrik-pabrik dan rumah sakit yang sembarangan membuang limbahnya langsung ke sungai. Untuk mengatasi erosi di sepanjang bibir sungai, akan ditanami dengan pepohonan. Targetnya 125 juta pohon akan ditanam. Supaya DAS Citarum hijau kembali.
(wal)
Baca Berikut nya https://news.okezone.com/read/2018/02/28/525/1866051/pangdam-iii-siliwangi-sebut-ikan-di-waduk-kaskade-tak-layak-dikonsumsiBagikan Berita Ini
0 Response to "Pangdam III Siliwangi Sebut Ikan di Waduk Kaskade Tak Layak ..."
Posting Komentar