Menurut dia, ikan ini mati akibat angin kencang melanda daerah itu sehingga sisa pakan ikan naik ke permukaan danau yang mengakibatkan oksigen menjadi berkurang. Dengan kondisi itu, ikan mengalami pusing dan beberapa jam setelah itu mati.
Sebelumnya, pemerintah telah melarang pembudidaya dengan keramba jaring apung di danau vulkanik tersebut, karena Danau Maninjau sudah tercemar berat dan untuk mengatasi ini budidaya ikan harus dihentikan.
Sudah saatnya pembudidaya ikan untuk mengalihkan budidaya dari keramba jaring apung ke kolam air deras, kolam air tenang, mina padi, dan lainnya.
"Kita siap untuk membantu pembudidaya dengan meminjamkan alat berat, bibit ikan dan bantuan lainnya," katanya.
Salah seorang pembudidaya ikan, Firman (52) menambahkan, jumlah bibit ikan miliknya mati sekitar 18 ribu ekor dengan usia dua bulan. "Bibit ini baru saya semai beberapa minggu lalu di enam petak keramba jaring apung," katanya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Baca Berikut nya http://regional.liputan6.com/read/3268725/160-ton-ikan-di-danau-maninjau-pusing-lalu-matiBagikan Berita Ini
0 Response to "160 Ton Ikan di Danau Maninjau Pusing Lalu Mati"
Posting Komentar