"Kondisi ekologi yang baik untuk kerapu di antaranya suhu 24-31 derajat celcius, salinitas atau tingkat kandungan garam 30-33 ppt, oksigen terlarut 3,5 ppm dan pH 7,8-8," katanya di Padang, Senin.
Luas perairan yang berpotensi untuk mengembangkan kerapu bebek dan kerapu macan itu mencapai 12 ribu hektare tersebar pada beberapa kabupaten dan kota di provinsi berjuluk "Ranah Minang".
Setidaknya potensi itu ada di Kabupaten Pesisir Selatan seperti di Sungai Pinang, Sungai Nyalo, Kawasan mandeh, Sungai Bungin dan Teluk Kasai.
Kemudian di Kota Padang diantaranya di Bungus Teluk Kabung.
Kepulauan Mentawai juga sangat berpotensi diantaranya di daerah Pagai Utara, Sipora, dan Siberut. Pasaman Barat juga memiliki potensi untuk pengembangan komoditas perikanan yang bisa diekspor tersebut.
Saat ini potensi yang ada belum digarap maksimal. Baru ada sekitar 1.800 pembudidaya ikan kerapu di Sumbar dengan produksi ikan rata-rata 100 ton per tahun.
Namun Yosmeri mengingatkan bagi daerah yang ingin menjadi sentra budi daya kerapu tetap harus memperhatikan volume panen, minimal 15 ton, karena menjadi salah satu syarat agar kapal asing pembeli ikan bisa masuk.
"Aturannya sekarang seperti itu. Jika daerah budi daya bisa mencapai panen kerapu minimal 15 ton, bisa ditetapkan menjadi salah satu titik kumpul untuk pembelian ikan oleh kapal asing," katanya.
Harga jual pada kapal asing tersebut jauh lebih tinggi dari pada dijual dipasaran lokal. Namun kendala yang dihadapi selama ini adalah jumlah panen ikan yang tidak sampai jumlah minimal.
Biasanya yang paling diminati oleh pengusaha asing tersebut adalah kerapu macan dengan ukuran 500-1.200 gram.***1***
Baca Berikut nya https://sumbar.antaranews.com/berita/221571/sebagian-perairan-sumbar-cocok-untuk-budi-daya-ikan-kerapu-ini-alasannyaBagikan Berita Ini
0 Response to "Sebagian perairan Sumbar cocok untuk budi daya ikan kerapu, ini ..."
Posting Komentar