Search

Mau Bakar-bakar Ikan? Ke Sini Dulu

Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Brondong, Lamongan, benar-benar membuktikan Indonesia sebagai negeri bahari. Hasil laut yang didatangkan di TPI berlimpah.

Skala aktivitas perikanan yang dilakukan di sana cukup besar. Puluhan atau mungkin lebih dari seratus kapal besar berbaris dan bersandar di pelabuhan beberapa waktu lalu.

Suasana di pelabuhan sungguh ramai dan dipenuhi para nelayan dan anak buah kapal yang sibuk menurunkan muatan kapal berupa ikan-ikan segar.

Ikan kemudian dimasukkan ke dalam bakul-bakul yang telah disediakan. Selanjutnya, bakul-bakul itu akan dipikul para kuli ke tempat lelang. Ikan kemudian ditimbang untuk menentukan bayaran atau upah dari kuli angkut. Kuli angkut ini biasanya mendapatkan upah Rp 500 per kilogram ikan.

Aktivitas penangkapan ikan atau melaut oleh masyarakat setempat biasa disebut miyang. Penyebutan itu tentunya berbeda tiap daerah.

Dalam sekali miyang, nelayan bisa menghabiskan waktu selama 15 hari di laut. Kapal yang digunakan untuk miyang berukuran besar dengan seorang juragan kapal, 15-20 nelayan pandega atau anak buah kapal, dan seorang juru prapen.

Modal bagi nelayan untuk miyang didapatkan dari juragan yang tidak ikut dalam kapal. Juragan itu termasuk dalam kategori elite nelayan yang menempati struktur sosial tertinggi dalam kelompok masyarakat nelayan.

Pendapatan tiap-tiap kelompok ini pun berbeda, juragan biasanya mendapatkan 70 persen dari seluruh ikan hasil produksi, sementara sisanya untuk juragan kapal, anak buah kapal, dan juru prapen. Jika dinominalkan, nelayan pandega mendapat Rp 3 juta untuk sekali miyang.

Menariknya, di sana ada segerombol ibu yang ikut bersiap menunggu kapal merapat ke pelabuhan. Setelah diamati, ternyata mereka bekerja untuk memilah ikan yang baru dikeluarkan dari kapal.

Para ibu itu dengan dengan lincah dan teliti memilah-milah ikan berdasarkan ukuran untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam bakul yang besar. Setelah selesai, mereka kemudian meninggalkan pelabuhan dengan membawa bakul berisi ikan.

Let's block ads! (Why?)

Baca Berikut nya http://surabaya.tribunnews.com/2018/03/17/mau-bakar-bakar-ikan-ke-sini-dulu

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Mau Bakar-bakar Ikan? Ke Sini Dulu"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.