Search

Nelayan Pantai Timur Jambi Cuma Mampu Pasok 20 Persen ...

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI --Hasil tangkapan ikan laut di perairan Timur Jambi belum maksimal. Sejauh ini untuk memenuhi kebutuhan ikan konsumsi masyarakat Jambi, masih mengandalkan pasokanikan laut dari daerah tetangga.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jambi, Tema Wisman menyatakan, kebutuhan ikan laut untuk pasar Angso Duo sekitar 10 hingga 15 ton perhari. Kebutuhan ikan itu hampir semuanya dipasok dari daerah lain, seperti Medan, Padang, dan daerah lain. "Sekitar 80 persen ikan kita dipasok dari luar daerah," kata Tema kepada Tribun kemarin.

Menurut dia, hasil tangkapan nelayan di Kabupaten Tanjab Barat dan Tanjab Timur hanya cukup untuk kebutuhan masyarakat di sana, dan hanya sedikit yang sampai ke kota Jambi. Minimnya hasil tangkap nelayan ini dikarenakan beberapa faktor seperti fasilitas alat tangkap belum mendukung.

DKP akan melakukan pergantian alat tangkap nelayan yang belum ramah lingkungan ke alat tangkap ramah lingkungan. Selain itu, DKP maupun Pemprov melakukan peningkatan SDM nelayan.

Katanya, jaring yang akan diberikan kepada nelayan nanti adalah jaring udang ketak, jaring tangsi, jaring 3 inchi, jaring milenium, bubu, jaring belat dan jaring senangin. "Semua jaring ada 3.222 pics dan jaring belat 1.490 kg," terangnya.

Kabid Perikanan dan Tangkap, Dodi Febri mengatakan, pihaknya terus memperhatikan nasib nelayan. Caranya, mereka berusaha memberikan bantuan kepada nelayan. Untuk kondisi alat tangkap nelayan, saat ini banyak menggunakan alat tangkap pukat harimau (trawl). Namun demikian, perlahan segera dihilangkan, sebab Pemerintah akan menggantinya dengan alat tangkap jaring.

Untuk alat tangkap jaring, tahun ini DKP menganggarkan Rp 300 juta, itu jaring dengan kwalitas milenium yang bisa lebih awet dibanding jaring biasa. Kata dia, Rp 300 juta itu sebenarnya belum apa-apanya untuk memenuhi kebutuhan penggantian Centrang yang ada, sebab se Jambi ada 500 unit alat tangkap centrang.

"Satu jaring itu bisa puluhan juta rupiah. Jadi kalau Rp 300 juta belum apa-apanya, paling hanya dapat 40-42 pic jaring," ungkapnya.

Sesuai hasil pertemuan bersama para nelayan, minimal alat tangkap jenis jaring itu jumlahnya sekitar 1.000, kemampuan APBD hanya 42 unit setahun. Untuk memenuhi kebutuhan itu, pihaknya terus melakukan permohonan bantuan ke pemerintah pusat.

"Untuk bantuan pusat itu biasanya tidak melalui kita, mereka langsung kasih ke kabupaten setempat. Mereka hanya melaporkan saja," imbuhnya.

Hingga saat ini, dari 500 centrang yang ada, setidaknya 20 persen dari itu sudah tidak menggunakan alat itu. Sebab baru-baru ini nelayan mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat.

"Kita berharap secepatnya nelayan ganti alat tangkap ramah lingkungan. Tapi kalau kita tidak bisa menghentikan secara serentak kecuali ada penggantinya," pungkasnya. (zak)

Let's block ads! (Why?)

Baca Berikut nya http://jambi.tribunnews.com/2018/03/10/nelayan-pantai-timur-jambi-cuma-mampu-pasok-20-persen-kebutuhan-ikan-laut-jambi

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Nelayan Pantai Timur Jambi Cuma Mampu Pasok 20 Persen ..."

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.