Menteri Susi pun menyampaikan pesan untuk menjaga keberlanjutan kelautan dan perikanan saat mengunjungi Kapal Rainbow Warrior yang sedang lepas jangkar di perairan Sorong, Papua Barat.
Menurutnya, tidak boleh lagi kapal-kapal asing menjarah laut Indonesia. Nelayan tradisional, penangkapan ikan tradisional, alat tangkap yang ramah lingkungan, pun tidak boleh beroperasi di laut Papua.
"Para pengebom ikan juga harus ditindak, ditangkap, masyarakat Papua tidak boleh skeptis, apatis, diam membiarkan lautnya dirusak dan dijarah oleh orang-orang dari luar Papua," ujar Susi di kapal Rainbow Warrior, Sabtu (17/3/2018), diwartakan Antara.
Susi juga mengatakan bahwa lautan menutup sekitar 71 persen permukaan bumi sehingga harus dilindungi. Menurutnya, negara-negara di dunia harus bersama-sama menjaga laut lepas untuk menjaga kelestarian laut. Ia mengaku sudah menyampaikan hal tersebut saat sidang tahunan PBB, 6th Annual UN Forum on Business and Human Rights (FBHR) di Jenewa Swiss, akhir tahun lalu.
"Saya bilang ke PBB harus mulai mengawasi laut lepas, karena 71 persen dari bumi ini adalah laut, dan 61 persen dari 71 persen laut adalah laut lepas," ujarnya.
Menteri Susi mengatakan pula, "Greenpeace, kalian bilang hutan itu berpengaruh terhadap perubahan iklim, padahal 71 persen dari Bumi ini kan laut, jadi peran laut terhadap perubahan iklim pasti sangat besar."
Baca Berikut nya http://regional.liputan6.com/read/3382427/ketika-menteri-susi-cicipi-menu-ikan-di-kapal-greenpeace-rainbow-warriorBagikan Berita Ini
0 Response to "Ketika Menteri Susi Cicipi Menu Ikan di Kapal Greenpeace Rainbow ..."
Posting Komentar