Terang Bulan, Harga Ikan Laut Melambung

JawaPos.com - Gelombang tinggi di pesisir selatan Jawa Timur mulai menyusut. Kendati demikian, berdasarkan hasil pantauan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Minggu (19/8) gelombang di pesisir selatan Jawa Timur masih mencapai sekitar tiga meter.

Sebelumnya, gelombang tinggi di pesisir selatan Jatim bahkan bisa mencapai antara empat hingga enam meter. Akibat gelombang tinggi, nelayan pun enggan melaut. Dampaknya, harga ikan menjadi mahal.

Meski gelombang kian menyusut, harga ikan masih juga mahal. Hal ini bukan karena nelayan yang enggan melaut. Melainkan karena musim.

"Sudah waktunya padhangan (terang bulan), jadi ikannya tidak naik ke permukaan," kata Untung, salah satu pedagang ikan di Pasar Ikan Pondok Dadap, Desa Sendangbiru, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Minggu (19/8).

Jika musim padhangan seperti sekarang, nelayan harus melaut lebih ke tengah untuk mendapatkan ikan lebih banyak. Atau jika tidak, mendapatkan ikan jenis lain. Misalnya saja kerapu. "Sudah lama susah ikan, padhangan orang jarang melaut," imbuhnya.

Dia menjelaskan, untuk harga ikan tongkol yang biasanya dibanderol dengan harga Rp 13 ribu ketika pelelangan ikan. Namun sekarang, sudah menjadi Rp 15 ribu. Harga jual ke konsumen meningkat lagi, menjadi sekitar Rp 16 ribu. "Mahal ikan, di pelelangan ikan saja sudah mahal," keluhnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Indun, rekan seprofesi Untung. Dia mencontohkan, ikan layar yang sebelumnya hanya dijual Rp 12 ribu, kini menjadi Rp 15 ribu. "Susah jual ikan sekarang. Nggak diambil, kami nggak ada dagangan," tandasnya.

Sebagai informasi, Pasar Pondok Dadap merupakan pusat ikan laut dengan harga murah. Biasanya, digunakan untuk tengkulak mencari ikan. Harga per kilogram biasanya selisih sekitar Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu jika dibanding dengan di pasar tradisional.

(tik/JPC)

Let's block ads! (Why?)