BANJARMASINPOT.CO.ID, BANJARBARU - Kalsel diakui sebagai daerah dengan konsumsi ikan melebihi angka konsumsi ikan nasional. Sayangnya produk inovasi olahan ikan di Kalsel saat ini masih tergolong minim.
Hal itulah yang disebutkan Sekdaprov Kalsel, H Abdul Haris M dalam lomba masak ikan dan pengukuhan Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) periode 2018-2021di Aula Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Kalsel di Banjarbaru, Kamis (02/08/2018).
Menurutnya olahan ikan berupa inovasi misalnya ikan dibuat kue dan bentuk lain masih tergolong minim. Hal itulah yang menjadi pekerjaan rumah bagi Pemprov Kalsel dan Forikan yanh dikukuhkan.
Baca: SEDANG BERLANGSUNG! Live Streaming Indonesia vs Vietnam Piala AFF U-16 2018 di Indosiar Vidio.com
"Hasil olahan ikan menjadi kue itu masih jarang, ikan ya dimakan dalam bentuk ikan saja di Kalsel," ujarnya kepada Banjarmasinpost.co.id.
Pemerintah Provinsi Kalsel ujarnya berupaya terus meningkatkan angka makan ikan agar sejajar dengan negara ASEAN.
Sekdaprov mengatakan, konsumsi ikan di Kalsel diatas rata-rata nasional yakni 49,5 kg/kapita/tahun. Sedangkan secara nasional 41 kg per kapita/ tahun. Sementara negara tetangga diantaranya Malaysia konsumsi ikan sudah mencapai 70 kg per kapita per tahun. Serta Singapura 80 kg /kapita/tahun.
Baca: Perampok di Angsau Mempan Terkena Sabetan Senjata, Memey Pura-pura Pingsan
"Meski sudah diatas rata-rata nasional, kita tidak boleh cepat puas. Melainkan terus berupaya untuk meningkatkan konsumsi ikan agar sejajar dengann negara dunia paling tidak di ASEAN. Salah satu upayanya adalah mendorong masyarakat untuk gemar makan ikan sebagai gerakan bersama," ujarnya.
Ia juga mengimbau agar masyarakat menghapus mitos " banyak makan ikan bisa cacingan". Justru sebutnya manfaat makan ikan sangat besar untuk kecerdasan dan kesehatan. Diantaranya adalah bahwa ikan mengandung protein esensial yang lebih komplit dibanding sumber protein lain serta mengandum asam lemak omega 3. Jika konsumsi ikan kurang, maka akan berpengaruh pada kesehatan terutama anak-anak. Misalnya bertubuh pendek (stunting) dan IQ rendah.
Baca: Ternyata Nama Prabowo Subianto Pernah Disodorkan ke Presiden Soeharto untuk Capres, Ini Jawabannya
"Ini tugas dari Forikan agar memacu gerakan gemar makan ikan serta lebih gencar memberikan sosialisasi agar dapat mempercepat pencapaian peningkatan konsumsi ikan dan mengajarkan pengolahan ikan," terangnya.
Pengukuhan FORIKAN 2018-2021 beranggotakan beberapa himpunan SKPD Provinsi Kalsel . Forum ini diketuai Ketua Tim Penggerak PKK Prov Kalsel, Hj Raudhatul Jannah Sahbirin Noor.
Sementara itu Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalsel, Winarno, mengharapkan FORIKAN yang beranggotakan beberapa SKPD dan TP PKK dapat menjadi inspirator masyarakat dalam gemar mengkonsumsi ikan, apalagi masyarakat Kalsel termasuk pengkonsumsi ikan tinggi se-Nasional.
Baca: Muncul Surat Penundaan Pemberian Vaksin MR dari Dinkes, Ini Komentar MUI
Sebutnya Kalsel tak perlu diragukan untuk penghasil ikan. Setiap kabupaten dan kota di Kalsel rata-rata memiliki budidaya ikan.
"Jadi tak perlu takut Kalsel akan kekurngan ikan," ujarnya.
Bahkan Kalsel sebutnya juga menjadi daerah di Indonesia pengekspor Belut yang terkenal di Asia Tenggara . Terbukti belut Kalsel telah diekspor ke negara-negara tetangga di Asia Tenggara.
"Ke Malaysia, Singapura, Brunei, bahkan ekspor belut Kalsel meningkat tiap tahun dan paling laku karena belut Kalsel lebih besar dari belut Jawa," ujarnya.
(banjarmasinpost.co.id /milna sari)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Konsumsi Ikan Kalsel Tinggi, Tapi Inovasi Olahan Ikan Minim"
Posting Komentar