Menurut Kepala BROL I Nyoman Radiarta, lewat aplikasi nelayan bisa lebih efektif mendapat lokasi tangkapan ikan dibandingkan dengan metode tradisional. Nelayan bisa langsung mengarahkan ke peta lokasi ikan.
"Akurasi berdasarkan hasil kajian mencapai 50 persen. Artinya bisa dipastikan bahwa 50 persen peluang mendapatkan ikan dilokasi yang dipetakan. Kalau musim lagi bagus akurasi bisa mencapai 70 persen," kata Nyoman.
"Kita harus bangunkan raksasa tidur. Kita punya 620 ribu unit perahu nelayan, jumlah ini terbesar di dunia. Kita punya 2,7 juta nelayan dan pada 2017, potensi tangkapan 12, 5 juta ikan per tahun," kata Syarief.
Aplikasi Laut Nusantara ini merupakan hasil kerjasama Balai Riset dan Observasi Laut (BROL), Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan XL Axiata. Aplikasi tersebut baru meluncur bagi pengguna Android.
Selain menentukan posisi ikan, aplikasi ini juga bisa digunakan untuk menyediakan peringatan keselamatan bagi nelayan ketika melaut.
"Kalau nelayan itu ketika mencari lokasi ikan harus diperkirakan terlebih dahulu. Coba hitung saja perjalanan dari dermaga, ke tempat perkiraan ikan, kemudian tebar jaring dan mencoba uji coba di beberapa titik apakah ada ikan. Kalau tidak dapat harus kembali lagi ke dermaga," ujar Syarief usai acara peluncuran aplikasi Laut Nusantara di kantor BROL di Jembrana, Bali, Kamis (30/8).Cara kerja
Aplikasi ini menggunakan data-data real time yang didapat dari Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) yang merupakan satuan kerja di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Aplikasi "Laut Nusantara" secara real time menginformasikan nelayan tentang daerah tangkapan ikan, kondisi cuaca yang lengkap, kondisi gelombang laut, hingga perkiraan konsumsi bahan bakar.
Nyoman mengatakan fitur daerah penangkapan ikan ini berdasarkan hasil kajian BROL dengan melihat tingkah laku ikan. BROL dapat memprediksi wilayah sebaran ikan dengan menggabungkan data data yang berkaitan dengan tingkah laku ikan.
"Data yang dimasukan itu berdasarkan perilaku ikan. Data-data tersebut merepresentasikan lokasi ikan. Kami gabungkan tingkah laku ikan dengan temperatur suhu air dan klorofil. Dari situ kami bisa menentukan wilayah sebaran ikan," ujar Nyoman.
Bekerjasama dengan BMKG, nelayan bisa mendapat informasi mengenai arah dan ketinggian gelombang perairan dan informasi cuaca berupa arah angin, kecepatan angin, curah hujan, dan kondisi cuaca.
Fitur lain yang ditawarkan adalah informasi terkait harga ikan di pelabuhan secara real time (diperbarui saat itu juga). Nelayan juga akan lebih mudah memperhitungkan jumlah BBM untuk menuju ke titik tangkapan ikan.
(eks)
Baca Berikut nya https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20180830154623-185-326227/pakai-aplikasi-nelayan-dijanjikan-lebih-mudah-tangkap-ikanBagikan Berita Ini
0 Response to "Pakai Aplikasi, Nelayan Dijanjikan Lebih Mudah Tangkap Ikan"
Posting Komentar