KECANTIKAN ikan hias asal Desa Laladon Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor menarik minat pengelola akuarium keluarga kerajaan Arab Saudi. Ikan hias yang dikumpulkan dari para petani lokal tersebut diekspor perdana pada akhir Februari 2018 lalu.
Ekspor dilakukan Koperasi Ikan Hias Laladon Berkah bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat. Menurut Pimpinan Koperasi tersebut, Muhaiminan, pemerintah daerahnya telah mempersiapkan para pedagang ikan di Laladon menuju pasar ekspor sejak 2011 lalu.
"Ekspor ikan hias ini sudah lama dilakukan perusahaan besar, tapi ini pertama kali bagi petani ikan hias yang tergabung di koperasi," kata Muhaiminan, Senin, 5 Maret 2018. Ikan hias yang diekspor perdana berjumlah 5.570 ekor dari berbagai jenis.
Muhaiminan menyebut berbagai jenis ikan hias dikembangbiakkan para petani di tempatnya. Khusus untuk ekspor kali ini, ia menyebutkan ikan hias yang dipesan berjenis neon tetra, botia, rainbow, silver dollar, tiger barb, chiclid hingga rasbora. Beberapa jenis di antaranya diakui bukan ikan asli Indonesia melainkan asal Amazon Brazil.
Muhaiminan mengakui belum bisa memenuhi pesanan kali ini sesuai jumlah yang diinginkan. Dari 16 kotak yang dipesan, para petani hanya mampu memberikan 11 kotak di antaranya. "Karena waktu (pemesanannya) terlalu mepet, ditambah ikan yang dipesan memang (jenis) ikan yang susah (dikembangbiakkan)," katanya.
Para petani ikan hias di sana belum mempunyai fasilitas pengembangbiakan yang memadai untuk jenis ikan tertentu. Selain tidak bisa mengembangbiakkan, ikan yang dipesan ukurannya tidak sesuai keinginan pemesan asal Arab Saudi. "Yang kurang itu tidak masuk ukurannya," kata Muhaiminan mengeluh.
Butuh fasilitas memadai
Para petani ikan hias di sana berharap ekspor tersebut berlanjut seterusnya. Selain itu, mereka meminta bantuan pemerintah mengatasi kendala yang dihadapi. Salah satunya membutuhkan tempat pengembangbiakan ikan hias berukuran lebih luas dari kolam milik para petani.
Muhaiminan juga mengaku belum mempunyai fasilitas karantina ikan hias yang didatangkan dari luar daerahnya. Tempat karantina itu menurutnya untuk memilah ikan-ikan sebelum dikembangbiakkan para petani setempat. Selama ini, para petani hanya melayani pasar lokal sehingga tidak memerlukan fasilitas yang lengkap.
Namun, penyediaan fasilitas tersebut menurutnya menjadi kewenangan Dinas Perikanan bukan lagi ranah Disperindag. Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kabupaten Bogor Jona Sijabat mengatakan ekspor kali ini merupakan kelanjutan kegiatan misi dagang pada November 2017 lalu.
"Dalam misi dagang tersebut Disperindag Kabupaten Bogor salah satunya berhasil meraih konsesi ekspor untuk koperasi ikan hias dari Pet Shop LLC Dubai yang mana merupakan Pet Shop yang mengelola akuarium keluarga kerajaan dan para syeikh di Uni Emirat Arab," kata Jona. Ia berharap ekspor serupa bisa terus berlanjut hingga mampu meningkatkan kesejahteraan para petani ikan hias lokal.***
Baca Berikut nya http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2018/03/05/kerajaan-arab-saudi-tertarik-ikan-hias-bogor-420649Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kerajaan Arab Saudi Tertarik Ikan Hias Bogor"
Posting Komentar