Ini menggerakkan Ega, seorang kolektor ikan cupang di Jakarta Selatan, untuk berkontribusi memutus siklus perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Demi kesehatan bersama, ratusan ekor ikan cupang 'giant' ia relakan untuk dibagi-bagi.
"Sebenarnya saya hanya hobi saja dari satu dua ikan, dan sekarang sudah banyak sekitar 100 hingga 200 ekor lebih. Saat mendengar di Jakarta Selatan kediaman saya angka pasien yang terkena DBD tinggi, jadi saya ingin ikut juga bantu memberantas nyamuk-nyamuk ini dengan membagikan ikan-ikan cupang saya," ujar Ega saat ditemui detikHealth di kediamannya, baru-baru ini.
 Kolektor ikan cupang. Foto: Kireina S. Cahyani/detikHealth |
Ega menyadari, ikan cupang tidak bisa sendirian menangkal ancaman DBD. Butuh keterlibatan warga untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan agar nyamuk tidak betah tinggal di lingkungan tersebut.
Meski demkinian, ia percaya ikan cupang koleksinya bisa menjadi salah satu pemutus rantai perkembangbiakan. Ikan ini sanggup memangsa jentik nyamuk di tempat-tempat rawan nyamuk bertelur.
"Sambil sosialisasi juga kan yah, saya sambil kasih tahu kalau ikan cupang ini sebenernya bisa makan jentik-jentik nyamuk lho, jadinya bagus untuk memberantas DBD," jelas Ega.
"Meskipun dengan niat yang kecil-kecil seperti ini, saya harapkan bisa memiliki ada efek bola salju untuk semuanya, karena kalo ngandelin fogging juga sebenarnya malah lebih banyak dampak buruknya kan. Ya jadi saya harap bahwa ikan hias cupang ini bisa menjad salah satu solusi juga untuk memberantas DBD," pungkas Ega.
 Ratusan ikan cupang dibagikan untuk cegah DBD. Foto: Kireina S. Cahyani/detikHealth |
(up/up)
Baca Berikut nya https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4415093/ratusan-koleksi-ikan-cupang-dilepas-untuk-tangkal-dbd-nggak-sayang-nihBagikan Berita Ini
0 Response to "Ratusan Koleksi Ikan Cupang Dilepas untuk Tangkal DBD, Nggak Sayang Nih? - detikHealth"
Posting Komentar